Prediksi Liga Inggris – Manchester United merupakan salah satu klub raksasa Eropa. Namun gelagatnya dalam sejumlah tahun terakhir tidak memperlihatkan bahwa mereka pantas berada di status tersebut.
Memang, the Red Devils pernah menikmati kejayaan yang spektakuler baik di Inggris maupun Eropa. Mulai dari Premier League sampai Liga Champions pernah mereka menangkan.
Namun semuanya berubah ketika pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson, memutuskan untuk mundur dan pensiun pada tahun 2013 lalu. Pergantian pelatih, dari David Moyes sampai Ole Gunnar Solskjaer, tidak menunjukkan perkembangan berarti dan hanya membuahkan hasil 4 trofi saja.
Dan butuh disadari bahwa Manchester United belum pernah lagi menjuarai Liga Inggris semenjak Ferguson pensiun. Begitu pun Liga Champions pada tahun 2008 silam.
Lantas, apa sih yang mengakibatkan Manchester United dapat terpuruk? Sportskeeda mencakup empat dalil mengapa mereka tidak berhasil menuai tidak sedikit prestasi yang membanggakan dalam sejumlah tahun terakhir.
Manajemen Manchester United tidak jarang kali menjadi sasaran kritik semenjak era kepelatihan Ferguson berakhir. Pemilik klub, yaitu Keluarga Glazer, dinamakan bertanggung jawab atas naiknya jumlah utang Manchester United.
Keluarga Glazer pun kerap dikritik sebab pelit dalam hal menerbitkan uang untuk melakukan pembelian pemain bintang. Di samping itu, absennya sosok direktur sepak bola menciptakan situasinya jadi lebih buruk.
Komunikasi antara pelatih dengan manajemen jadi buruk sebab hilangnya sosok ini. Dan sebab absennya direktur sepakbola, tim pun tidak dapat menyusun strategi yang tepat dalam melakukan melakukan pembelian barang pemain.
Baik Jose Mourinho dan Louis Van Gaal pernah mengeluhkan soal kurangnya sokongan manajemen dalam meluangkan pemain yang dibutuhkan. Masalah ini pun dominan pada performa pemain di lapangan.
Manchester United tidak berhasil dalam mengerjakan pembelian sosok urgen seperti Alexis Sanchez, Radamel Falcao, dan Bastian Schweinsteiger. Semuanya diperburuk dengan kegagalan the Red Devils menjaga Angel Di Maria.
Pada masa ini juga, Manchester United terbilang buruk dalam mempromosikan pemain mudanya. Mereka hanya dipakai saat pelatih tidak mempunyai opsi yang tepat untuk memenuhi skuatnya.
Tren ini mengindikasikan sedikit evolusi dalam sejumlah tahun terakhir. Marcus Rashford, Scott McTominay, Mason Greenwood dan Brandon William ialah bukti keyakinan MU terhadap jebolan akademinya.
Menilik ke tahun 90′-an hingga Sir Alex Ferguson pensiun, Manchester United merekrut pemain dengan kurasi yang ketat terhadap masa depannya. Dan terbukti dengan sosok Wayne Rooney, Robin Van Persie, sampai Cristiano Ronaldo.
Magis Sir Alex dan Tingginya Ekspektasi Fans
Ferguson membina Manchester United menjadi di antara tim yang menakutkan di Eropa. Dan di antara titik kekuatan the Red Devils di era kepelatihannya ialah sektor serang.
Jika pertahanannya sedang bobrok, Ferguson merealisasikan aturan n+1 yang tersohor. Maksudnya, semua pemainnya mesti mencetak satu gol lebih tidak sedikit dari lawannya. Meski dengan pemain yang tak berbobot | berbobot | berkualitas sekalipun, the Red Devils tetap menjadi kesebelasan yang ditakutkan.
Saat Ferguson pergi, ekspektasi fans tetap tinggi. Ini menjadi desakan besar untuk para pemain serta pelatih the Red Devils. Publik telah siap mengkritik dengan keras andai Manchester United tidak berhasil menuai hasil yang diinginkan.
Bahkan di mula musim ini, tagar #OleOut ramai disuarakan di sekian banyak media sosial. Untungnya lelaki asal Norwegia tersebut sadar bakal tuntutan di Old Trafford, dan sukses mengembalikan situasi dalam sejumlah bulan terakhir.
Tidak dapat dimungkiri bahwa seorang penjaga gawang punya peran besar dalam kesuksesan tim. Sebab, sekitar mereka tidak kebobolan, maka kesebelasan takkan kalah.
Manchester United punya sosok yang dapat diandalkan untuk mengawal garis gawang, yaitu David De Gea. Namun dalam sejumlah tahun terakhir, performa lelaki asal Spanyol tersebut menunjukkan tren penurunan.
Ia mengerjakan sejumlah kekeliruan fatal yang tidak melulu membuat MU menelan hasil buruk, tetapi pun memudarnya keyakinan fans. Contohnya ketika the Red Devils bertemu Tottenham belum lama ini.
Satu urusan yang patut disyukuri Manchester United ialah mereka punya calon pengganti David De Gea. Sergio Romero masih dapat diandalkan kendati telah berumur dan Dean Henderson sedang bersinar bareng Sheffield United.
Namun, masih terlampau cepat guna melepas De Gea dalam masa-masa dekat ini. Sekarang ialah waktu yang tepat untuk menyaksikan pria berusia 29 tahun tersebut memberikan reaksi atas serangkaian kesalahannya. – Agen SBOBET Liga Judi